waktu

Assalamu'alaikum. Ya Ihkwa fillah selamat datang di blog KAMMIsupel( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia komisariat IAIN sunan Ampel Surabaya). Di sinilah ajang berkumpul para Aktifis dakwah dalam menyalurkan pemikirannya demi Ummat manusia !!! KOMISARIAT SUNAN AMPEL MENGUCAPKAN AHLAN WASAHLAN BIHUDURIKUM bagi yg mau posting opini silakan mengirimnya di e-mail: kammi_supel@yahoo.com atau hub. kadep. Public Relation

Sabtu, 02 April 2011

KEDEWASAAN [Terinspirasi dari isi tausyiah sahabat ]



Dalam kehidupan semua manusia selama ia normal, dan tepatnya dalam perkembangan dirinya, isitilah kedewasaan merupakan sebuah kata yang sering didengar, sering disebutkan, dan bahkan menjadi kata yang cukup akrab, terlebih dalam dunia pendidikan khususnya yang membicarakan tentang pendidikan orang dewasa (andragogik), maka kedewasaan menjadi salah satu kajian yang cukup menarik. Banyak buku-buku yang mencoba memberikan gambaran dan penjelasan tentang hakikat, arti dan makna dari kedewasaan (adult). Di internet pun, banyak sekali, ketika kita menuliskan kata kunci (key word) “kedewasaan” di mesin pencari (search enggine), maka ribuan artikel, yang tersimpan di blog, website akan bisa kita lihat, hal ini membuktikan bahwa kedewasaan merupakan topik yang cukup banyak diperbincangkan.
Begitupun saya, ketika lusa mendengarkan isi tausyiah singkat dari seorang sahabat, beliau menguraikan tentang kedewasaan, hal itu memberikan inspirasi kepada saya untuk menuliskannya, dengan harapan, selain untuk menajamkan wawasan saya tentang kedewasaan, tulisan singkat ini juga bisa memberikan manfaat bagi orang lain yang kebetulan tersangkut di blog saya dan menemukan tulisan ini.

Definisi kedewasaan
Secara etimologi / harfyah kita bisa menyebutkan bahwa kedewasaan, berasal dari kata dasar dewasa, yang berarti sesudah kanak-kanak sebelum tua. Artinya masa dewasa adalah masa antara masa kanak-kanak dengan masa tua. Dalam bukunya Psikologi Kependidikan, Prof. Din Wahyudin, menyebutkn bahwa usia orang dalam masa dewasa itu adalah antara 19- masuk masa tuanya.

Kalau kita mau mendalami, bisa kita simpulkan bahwa kedewasaan secara istilah ialah suasa saat atau keadaan yang terjadi kepada seorang individu setelah melewati masa kanak-kanaknya, kemudian ia masuk pada masa baru dalam hidupnya, yang mana pada masa itu, sifat-sifat kekanak-kanakan semakin berkurang dan menghilang, selanjutnya orang tersebut akan lebih matang dalam berpikir dan bertindak, dan ia sudah bisa mempertangungjawabkan semua tindakannya.

Bahkan mengenai hal ini kita bisa membedakan antara orang dewasa dengan kanak-kanak dari cara berpikir dan mengambil tindakannya.
Anak-anak, biasanya ia melakukan dulu atau bertindak dulu, kemudian merasakan apa yang dilakukannya, dan barulah ia memikirkan apa yang telah dilakukannya. Hal ini sangat berbeda dengan orang yang telah dewasa, ketika berhadapan dengan sesuatu hal, maka mereka akan berpikir dulu, kemudian mempertimbangkannya dengan perasaan (feeling) barulah ia melakukan atau bertindak.
Pengertian lain, kedewasaan diartikan sebagai masa kemandirian, hal ini dikarenakan bahwa orang yang telah dewasa biasa diidentikan dengan kemandirian. Baik itu mandiri secara pisik, psikologis dan juga mandiri secara ekonomi.

Dewasa secara fisik
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa orang yang dewasa secara fisik, ditandai dengan berkembang dan mulai berfungsinya organ-organ tubuh biologis, misalnya kalau pada pria suara yang membesar, ditandai dengan organ gondok yang membesar, atau kemudain muncul janggut dan kumis, muncul rambut-rambut pada betis, dada, ketiak, dan tempat-tempat lainnya, sedangkan pada wanita, misalnya mulai membersarnya organ payudara, dan mungkin juga tumbuhnya rambut-rambut, sekalipun tidak selebat pria. Dewasa fisik juga ditandai dengan pertumbuhan fisik yang melambat, artinya setelah pertumbuhan yang sangat cepat, kemudian melambat. Karena sebentar lagi masuk pada masa tua.

Dewasa psikologis
Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang telah dewasa secara psikologis, ditandai dengan perubahan perilaku, dalam artian perilaku kekanak-kanakan menjadi semakin berkurang, dan mulai muncul perilaku orang dewasa. Dalam berpikir, dalam mengambil sebuah keputusan, tentunya dengan memperhatikan berbagai pertimbangan, dan tentunya ia akan siap menerima semua resiko yang ditimbulkannya, selain itu munculnya sikap penyayang kepada diri, orang lain, tumbuhan hewan, dan juga lebih menguat kecintaanya kepada Tuhan.

Dewasa secara ekonomi
Maksudnya adalah seseorang yang secara ekonomi ia tidak lagi bergantung kepada orang lain, melainkan ia telah mampu memenuhi kebuthan dirinya, mungkin dengan berdagang, berwirausaha, atau mungkin juga sudah belajar bisnis gede-gedean.
Hal lain yang menjadi ciri-ciri orang dikatakan telah dewasa adalah kemampuan dirinya untuk mengenali siapa dirinya, darimana asalnya, apa tujuan hidupnya, dan hendak kemana ia selanjutnya, lalau bagaimana dengan kelak?. Kemampuan ini akan berdampak pada kehati-hatian dirinya dalam bertindak, dan tentunya ia akan bisa membedakan antar yang baik dan juga yang tidak baik. Selain itu juga, ia akan mengenali orang lain, ia akan mampu menafsirkan apa yang ia tangkap dari orang lain.

Indikator Ketidakdewasaan
Setelah diatas kita berbicara banyak tentang kedewasaan, tentu kita kadang merasa telah dewasa tapi sering kali kita berlaku seperti anak-anak, kemudian kita ragu dengan kedewasaan kita. Beriktu ini adalah indikator ketidakdewasaan seseorang.
  1. Emosional, artinya dalam bebebrapa hal, terkadang sering kita mengedepankan egoisme diri. Hal ini tentu setap orang tidak menyukainya, maka bagi orang yang merasa dirinya telah dewasa, lebih baik segera hilangkan sikap emosional, sedikit ada masalah langsung marah contohnya.
  2. Cara berpikir yang tidak matang, ketika akan melakukan sesuatu maka ia akan mempertimbangkan secara matang, akibatnya ia tidak akan gegabah, dan tentu resiko yang ditimbulkannya juga masih bisa ia hadapi.
  3. Tidak konsisten (tidak setia), ini menjelaskan kepada kita tentang sifat tidak teguh pendirian (plin-plan), misalnya hari ini berkata A dan besoknya B, sehingga membuat orang tidak suka atau nantinya akn dijauhi orang lain. Maka untuk orang yang merasa sudah dewasa, banyak-banyaklah belajar untuk berteguh pendirian, hal ini tentu dimulai dari cara berpikir yang matang.
  4. Tidak tepat janji. Orang yang belum dewasa ketika ia membua janji maka masih besar kemungkinan untuk tidak ditepati, maka bagi orang-orang yang dewasa, ketika ia telah berjanji, tepatilah janjinya, karena sifat ini snagat buruk, dalam islam disebut dengan sitilah orang munafik, yang dosanya sangat besar.
  5. Tidak bertanggungjawab. Indikator selanjutnya untuk orang-orang yang belum dewasa adalah tidak bertanggung jawab dengan semua yang meminta dirinya untuk tanggung jawab. Hal ini berkaitan dengan indikator-indikator sebelumnya.
  6. Suka bersembunyi.Orang yang belum dewasa ketika ada masalah maka ia akan lari, dan tidak akan bernai mengahadapi masalah untuk diselesaikannya, sebaliknya orang yang dewasa, apapun masalahnya maka ia akan tetap menghadapinya, karena dalam pikirannya ketika ia lari masalah akan bertambah menumpuk.
  7. Hanya berespon terhadap pemaksaan. Orang yang belum dewasa, tidak akan inisiatif, melainkan baru mau melakukan sesuatu ketika sudah dipaksa oleh orang lain.
Demikian sedikti uraian tentang kedewasaan, mudah-mudahan, kita bisa mengambil manfaatnya. Mohon maaf apabila ada kekurangannya, dan apabila ada kritik dan saran, boleh tuliskan di kotak komentar dibawah,




1 komentar:

ruqi86.blogger.com mengatakan...

saya rasa ada yag perlu diperjelas lagi. kalau dalam deskripsi sebelumnya mencantumkan tiga macam kedewasaan, mengapa pada sub "indikator kedewasaan" sepertinya lebih terfokus pada kajian "kedewasaa psikologis" saja. mestinya ada keterangan lebih lanjut mengenai tiga macam kedewasaan tersebut, apakah harus terintegrasi kesemuanya atau hanya cukup salah satunya saja.

terima kasih

Album KAMMI SUPEL