Dua hari satu malam, perut ku tak terisi nasi....masih terasa perihnya perut. melilit-lilit, kadang feel ku ilang, pandangan kabur, jalan sempoyongan, tak sempat aku memandangi orang-orang yang berjumpa di jalan, sibuk aku menata fikiranku dan keronconganku.
status mahasiswa masih ku pegang, namun, jiwa kemahasiswaanku telah ilang, seiring dengan hari yang mengancam diri dengan rasa lapar. pelajaranpun aku tinggalkan, tak ingin rasanya aku menyantap buku-buku itu, atau tapatnya aku telah muak dengan buku-buku itu. mengapa manis ilmu tak aku rasakan,mengapa aku sirik dengan para pedagang yang berkelimpahan makan? mengapa aku menjadai mahasiswa? mengapa orang tuaku selalu menceritakan tanggungan ku dimasa depan? mengapa juga mereka menceritakan keluh kesah di rumah?.
aku, denga semua pertanyaan diatas, mengurung diri dalam kegelapan kamar, tak ada lampu, tak ada cahaya mentari yang berani masuk....ya rupanay iya tahu bahwa aku sedang berada dalam penyakit gila no 11 persi laskar pelangi.
Rupanya napas masih terhembus, aku jadi teringat pengemis, mereka menadahkan tangan mereka, sambil berkata, pak tolong kasihani saya pak, saya sudah tidak makan selama tiga hari....begitulah kalimatnya. dari situ aku bisa ngambil kesimpulan, mereka yang gak makan tiga hari masih hidup, so, aku yang baru makan dua hari masih ada kesempatan beberapa hari lagi.
Ku gayuh sepeda ontel, mulai menggelinding menapaki jalan-jalan kehidupan, terus berputar, yang diatas menjadi di bawah yang dibawah menjadi diatas. beberapa hari yang lalu, aku masih dengan kesombonganku pada hidup, berlimpah uang untuk ku belikan pada butiran-butiran nasi yang akan ku lahap di siang dan malam hari, tapi, tak begitu lama, karena kecerobahanku, HP nokia 2700 clasic, hilang. tak sengaja aku meninggalkannya di warnet, dan baru ingat setelah jam 12 malam, hasilnya nihil.....hilang lah sudah diambil orang.
radio fm elvictor, aku mengerem sepedaku dengan rasa was-was, harap-harap cemas, dengan penuh keraguaan, ku standdarkan sepeda, dan melangkah maju, masuk kedalam gedung.
asalamu"alaikum... "sapa ku"
wa'alaikum salam warohmatulloh....
selamat sore ada yang bisa saya bantu...?
mas darimana?
eh...eh..."aku bingung menjawab pertanyaan itu
dari...dari....wonocolo...
oh dari wonocolo....
langsung aza pak, saya mau nyari kerjaan...
apakah disini ada loeongan?
oh, maap mas, untuk sementara ini gak ada...
udah penuh mas....
emang mas asalnya dari mana?
saya dai jawa barat pak...
bandung atau tasikmalaya...?
ehm saya dari pangandaran pak....
bapak tau pangandaran???
yang daerah wisata itukan, yang terkena dtunami?
ya...stunami, stunami itu membawa berkah bagiku, menjadi terkenal, tak harus aku menyeut bandung, walau bandung adalah ibu otaku...." gumamku dalam hati"....
saya kira mas kesini mau daftar hitanan....."karna di depan pintu masuk ada tulisan pendaftaran hitanan".
wah mas saya sudah mahasiswa, masa belum khitan....hihhihiihi
la terus kalo masih mahasiswa gimana dengan pekerjaanya?
segala sesuatu akan dilakukan untuk menyambung hidup pak.....
kenapa gak nyoba daftar dicafe-cafe aza....
la pa, sembari saya nyari kerjaan, saya juga nyari kerjaan....
jangankan untuk mas yang masih pemula yang udah mahir aja susah mas....
lo....., kalo setiap perusahan membutuhkan karyawan yang sudah berpengalaman, lalu kapan kesempatan bagi orang-orang yang belum berpengalaman...? tanya ku dengan nada agak tinggi dan senyum yang dipaksa-paksa....
ya udah pak maksaih, saya pergidulu....." emosiku semakin meninggi seiring dengan lapar yang menyegat"
kugayuh kembali sepedaku dengan hampa, ditambah sedikit senyum yang aku paksakan, kendaraan motor menyambar-nyambar teilnga suaranya, betapa tak bersahabtnya sore, atau aku yang tak lagi bersahabat dengan sore.
huh, kuambail napas panjang dan ku hentakan dengan keras. kususuri gedung-gedung, hingga akhirnya kembali aku berhenti di depan cafe.
maaf pak satpam, apakah disini ada lowongan kerjaan. " dengan nada datar aku menyapanya"
oh maap mas, saya kurang tau ya, tapi, biasanya kalo disini membutuhkan pekerja langsung di masukan ke koran infonya.
gitu ya?
oh ya udah, makasih ya mas....
kembali aku menatap langit dengan kekaburan pandangan.....
ini yang terakhir, gumamku dalam hati...
sebuah cafee, berjajaran mobil-mobil mewah....
maap mas. apakah disi ada lowongan pekerjaan" kembali aku mengulangi sapaan itu"
oh, se tak tanya dulu.....
mas...mas..." ia bertanya pada satpam yang lain"
iki tako kerjaan, apa disini ada kerjaan?
oh ada, suruh kirim lamaran aja kedalam.....
mas, langsung aja masukin lamarannya kedalam....nanti yang ngurus orang dalam...
satu pelung, ok, makasaih ya mas atas infonya....
ya sama-sama.....
kali ini ku gayuh sepedaku agak cepat, dan masih leng-lang dengan perut yang semakin cekit-cekitan, tak kuhiraukan suara-suara kendaraan yang bising, terus aku mencari senyuman agar rasa lapar itu hilang, sembari berkata dalam hati, mahasiswakah aku? atau si pencari kerja di kota terganas ke dua setelah jakarta?.
oleh Al Abu Ilmy kader KAMMI Komsat IAIN Surabaya, pada 14 April 2011