waktu
Kamis, 30 Desember 2010
Misi Perubahan untuk Negri-Ku
Seperti apa nantinya bangsa yang sangat kita cintai ini??
Aku sering membawa misi perubahan untuk bangsa ini dengan cara apapun…
Demonstrasi…
Poster…
Bahkan artikel-artikel di internet…
Selalu mencaci maki para pejabat yang bisanya hanya korupsi
Mengambil hak rakyat
Dan tindakan-tindakan jahatnya hanya untuk sebuah materi
Aku menyindir kiri dan kanan hanya untuk mencapai satu misi
Perubahan untuk bangsaku…
Kembali mengingat-ingat…
Betapa kayanya negeri-ku
Sampai-sampai banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan…
Betapa suburnya negeri-ku
Sampai-sampai banyak rakyat yang kelaparan…
Cara apalagi yang akan aku pakai untuk merubah bangsaku?
Sampai kapan bangsaku akan hidup seperti ini….
Seakan-akan ada yang salah dalam perjalanan misiku
Berfikir dan terus berfikir, bagaimana caranya untuk mengubah bangsaku ini….
Sampai aku baru ingat akan satu hal yang sangat penting…
Yaa Allah..
Aku lupa merubah diriku sendiri……
Aku mau marah! tapi aku tidak tau ingin marah kepada siapa? Jangan salahkan Aku kalau aku menjadi seorang pemberontak nantinya. Merekalah yang membuat aku menjadi seperti ini. Ya, mereka yang mau.
Kalau aku mau, aku bisa menjadi mereka. Mengumbar janji, memanfaatkan orang – orang seperti kalian sebagai objek kepentinganKu, Serakah! Tapi, bukan itu yang aku mau. Demi Tuhan Aku tidak tega…
Kalaulah jalan seperti itu yang kalian mau, biarkan aku berjuang sendiri untuk bangsaku.
Bukan aku ingin menjadi pahlawan, aku hanya rindu sosok pahlawan. Hingga habis dan kering kerontang tanah pertiwiku ini, ingatlah! masih ada ’sampah’ seperti Aku disini untukmu oh Negriku!
i love indonesia..................................
sayappena@yahoo.co,id
Merangkai Kata, Menganyam Tulisan
“Sepudar-pudar tulisan masih lebih baik daripada pikiran yang baik, namun tak terlestarikan” (al-Ghazali)
“Semua harus ditulis, apapun….jangan takut tidak dibaca atau diterima. Yang penting tulis, tulis, tulis dan tulis…suatu saat pasti berguna….”
”Bakat menulis itu hanya 5 %, lalu keberuntungan 5 %, sedangkan yang 90 % adalah kesungguhan dan kerja keras...".
"Aku akan menulis sekalipun belum tahu dibaca atau tidak…... “ saya tidak mau kepalaku menjadi perpustakaan, kukanpakai pengetahuanku untuk diamalkan”."
exsiskan diri antum, kirim tulisan karya antum dalam tabloid MUSLIM NEGARAWAN,
sekarang persoalannya adalah kapankah antum semua akan mulai menulis? Ya, kapan lagi kalau bukan SEKARANG...!!!!
sayappena@yahoo,co,id
Selasa, 28 Desember 2010
Membangun Trend Baru Mahasiswa
Banyak teman atau pun orang muda yang berada disekitar kita bercita-cita untuk meneruskan studinya ke perguruan tinggi , akan tetapi tidak semua dari mereka memperoleh apa yang dicita-citakanya itu. Kita semua patut bersyukur karena sampai saat ini status sebagai seorang mahasiswa (Civitas Akademik). Tetapi tahukah kita, bahwa dibalik kata mahasiswa itu ada amanah dan tanggung jawab besar yang harus kita kerjakan. Menurut saya, mahasiswa tidak hanya cukup kuliah dan mendapatkan gelar saja. Ada amanah serta tanggung jawab moral yang harus kita tunaikan untuk perubahan baik dilevel keluarga, masyarakat dan bangsa ini. Kelihatnya berat, namun kita harus tetap optimis karena rasa pesimis tidak dapat menyelesaikan masalah, sekalipun itu masalah yang kecil.
Sejarah telah mencatat dengan tinta emasnya, bahwa berbagai perubahan besar dalam persimpangan sejarah negri ini senantiasa menempatkan mahasiswa dalam posisi terhormat sebagai pahlawanya(a hero).itu semua adalah kerja para mahasiswa pendahulu kita , dan sekarang generasi –generasi pembaharu harus meneruskan perjuangan ini. Perjuangan disini adalah perjuangan di dalam menegakan kebenaran dan moralitas yang kini mulai luntur dikalangan mahasiswa . Mengajak orang kejalan kebaikan dan menjahui kemaksiatan adalah misi utama mahasiswa sebagai agent of change atau misi ini dapat juga disebut ”Tahwil al-Jahalah ilaa al-Ma’rifah” (mengubah Jahiliah kepada Pengetahuan).
KAMMI sempat memiliki sejarah terbaik di eranya terdahulu. KAMMI lahir pada 29 Maret 1998, persis ketika krisis politik semakin akut dan krisis ekonomi telah menyebabkan korban besar pada rakyat Indonesia. Hanya tiga belas hari sejak kelahiranya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pusat melakukan gebrakan besar dengan menggelar “Rapat Akbar Mahasiswa dan Rakyat Indonesia” di lapangan masjid Al Azhar, Jakarta pada 10 April 1998 yang dihadiri sekitar 20 ribu massa aksi. Debut perdana ini mencengakan pablik Indonesia yang sedang meningkat tensi gelombang tuntutan reformasinya. Sehingga, aksi demonstrasi perdana yang dilakukan KAMMI Pusat dengan sekitar 20 ribu massa aksi ini merupakan demonstrasi terbesar pertama, sejak mulai maraknya aksi-aksi demonstrasi menuntut reformasi. Perjuangan yang KAMMI lakukan tidaklah berhenti sampai dimomentum orde baru tersebut,namun masih berlangsung sampai sekarang. Era reformasi masih banyak menyisakan masalah masalah strategis yang melanda arena Indonesia ini. Dahulu yang menjadi trend KAMMI dan mahasiswa adalah aksi turun kejalan.
Hal ini wajar karena dahulu kondisi Negara pada waktu itu sangat membatasi segala bentuk kegiatan yang akan mengganggu kekuasaan presiden. Kepemimpinan yang otoriter telah menjerat Indonesia, tidak ada sinar terang jika para mahasiswa tidak bergerak turun kejalan. Seakan-akan demostrasi pada masa itu adalah “kewajiban” bagi mahasiswa. Namun untuk tahun 2011 sekarang perlu ada tambahan “aksi” selain aksi “turun kejalan” , berikut ini adalah trend baru “aksi” bagi para mahasiswa, yang perlu menjadi prioritas dalam rangka membangun spirit baru agar menjadi tradisi personal yang cerdas dan berjati diri sesuai dengan mihwar zaman.
A. Tren Mahasiswa Berbasis Riset
Sebagai mahasiswa, kita harus membiasakan diri melakukan riset. Kunci pertama riset adalah membaca secara mendalam dan terjun ke lapangan mendalami persoalan hingga tuntas. Kunci kedua adalah merekam jejak riset itu secara tertulis dalam database. Lalu, kunci ketiga adalah interpretasi data secara kritis-objektif dan terkadang intuitif. Disini membaca, terjun ke lapangan, dan menganalisa serta menghasilkan data harus menjadi budaya mahasiswa. Kita harus mulai membangun dan memantapkan kembali budaya ini karena mahasiswa yang berbicara tanpa data akan mudah disingkirkan oleh orang lain yang berbicara berdasarkan basis data – data lengkap dan akurat. Mari kita mulai belajar melakukan riset menkipun itu riset yang sederhana.
B. Tren Mahasiswa Berbasis Kompetensi
Secara personal, mahasiswa harus bisa mempertanggungjawabkan spesialisasinya di ruang publik. Mahasiswa harus dikenal sebagai seseorang yang pakar dibidangnya, sekalipun ia masih kuliah atau sudah alumni. Dan kita harus senantiasa mengup-date kebijakan pemerintah dan tren global yang terkait dengan bidangnya. Secara personal, mahasiswa harus mengambil inisiatif membangun aliansi dengan masyarakat berbasis kompetensi/kelompok epistemic dalam rangka mendalami kompetensinya dan menyalurkan bakatnya, bahkan mengadvokasi sesuai kapasitas kepakarannya. Ke depanya, Indonesia lebih butuh orang-orang yang memiliki kepakaran di bidangnya.
C. Tren Mahasiswa Berbasis Entrepreneur
Secara personal, mahasiswa harus memiliki usaha baik sebagai sumber ma’isyahnya maupun sebagai pendapatan tambahan. Usaha yang dibangun sebaiknya dijalankan secara team work, mendayagunakan tenaga atau modal orang lain. Hal ini melatih kapasitas kepemimpinan kader, mengasah intuisi, mengelola konflik, dan lain-lain. Hal ini semua diawali dengan membangun mental dan wawasan entrepreneur. Mental entrepreneur berarti menjadikan diri kader sebagai orang yang visioner, mandiri, bertanggung jawab, siap menghadapi resiko, mampu bekerja sama, cepat mengambil peluang, kreatif menciptakan program dan inovatif memberikan solusi.
D. Tren Mahasiswa Berbasis Kompetitor
Penting kiranya kader KAMMI memiliki kompetitor, agar pergerakannya dinamis dan pada titik-titik tertentu mencapai titik-titik dan ruang-ruang sinergis dengan pihak-pihak yang diperlukan. Tren ini adalah membentuk mahasiswa yang dalam hal ini memiliki semangat untuk berkompetensi. Kalau di Al Qur’an semangat untuk bekompetisi digariskan dalam kalimat fastabiqul khoirats (berlomba-lomba dalam kebaikan). Jika saat ini kita tidak bergerak atau bermalas-malasan, maka kita akan tertinggal oleh kompetitor kita. Bahkan dengan rekan kita yang terdekat.
E. Tren Mahasiswa Berbasis Sinergi
Bagaimanapun, sebuah organisasi akan besar bila ditopang dengan jaringan (network) dan kerjasama (partnership) yang luas. Karena itu tren mahasiswa yang kelima adalah tren mahasiswa berbasis sinergi. Banyak lembaga yang memiliki peran besar dalam melakukan perubahan. Begitu pula banyak tokoh masyarakat atau pun teman dekat kita yang memiliki integritas dan sumber daya strategis telah melakukan kontribusi dalam perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Kader KAMMI akan berkembang progresif bila dapat membangun sinergi dengan berbagai pihak internal dan eksternal. Kuncinya adalah mempertemukan kesamaan, baik kesamaan ideologis, kesamaan strategis, maupun kesamaan kepentingan. Sinergi ini akan lebih maju bila berangkat dari rencana pengembangan kapasitas internal personal mahasiswa. Antum akan menjadi lebih terukur dalam mengelola berbagai program sinergi dalam hal kebaikan dan perbaikan.
Mengakhiri tulisan ini, Harun Al-Rasyid pernah berkata, “Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan, sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung segala usaha maksimal.” Mari kita ambil hikmah dari gagasan seorang tokoh Islam ini. Sudah waktunya kita perjelas rencana masa depan kita sekarang, tuliskan dikertas agar semakin kuat diingatan dan agar kita senantiasa bersemangat untuk mengapai target mimpi kita.
-----------------
*Decka Vertian Ginanjar
Ketua KAMMI Komisariat IAIN Sunan Ampel periode (2010-2011) Sekaligus Mahasiswa jurusan Politik Islam Fak. Ushuluddin Semester vii
Buku-Buku Karya Kader KAMMI :
Mahfudz Siddiq, KAMMI Dan Pergulatan Reformasi
Andi Rahmad dan Mukhammad Najib, Gerakan Perlawanan Dari Masjid Kampus
Amin Sudarsono, Ijtihad Membangun Basis Gerakan (Risalah Pergerakan KAMMI)
Rijalul Imam, Menyiapkan Momentum ;Refleksi Paradigmatis Pemikiran Gerakan Pemuda untuk Membangun Bangsa
Taufiq Amrullah, KAMMI Menuju Muslim Negarawan
Rijalul Imam dkk. Capita Selekta KAMMI, Membumikan Ideologi Mengispirasi Indonesia
Edo Segara, Humas Gerakan: Membangun Citra
Andree, Biarkan Dakwah Bermetamorfosa
Imron Rosyadi dkk. Mengapa Aku Mencintai KAMMI
Rijalul Imam, The King of Sulaiman
Maukuf, Menjadi Generasi Tangguh
Kader Papua, Dakwah KAMMI di Tanah Papua
Fahri Hamzah, Negara, Pasar , dan Rakyat
Membaca buku diatas dapat menyebabkan anda terkena sengatan motivasi, menambah kapasitas ilmu penegtahuan, dan terbius untuk menjadi pemimpin tangguh. Dapatkan Segera dengan membelinya..!!! hubungi o81332273596
Senin, 27 Desember 2010
Welcome to KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat IAIN Surabaya
السَّلَامُ عَلَيْكُم وَرَحمَةُ اللهِ وَبَركاتُهُ
Segala puji hanya untuk Allah dan Shalawat serta Salam kepada baginda Nabi besar Muhammad Saw. Kelak kita semua akan mendapatkan maghfiroh-Nya dan syafa’at Nabi Saw. Amin.
Selamat Datang, Ahlan wa Sahlan bi khudlurikum ya akhy wa ukhty, welcome to KAMMI. Itu yang pantas diucapkan atas kedatangan kader-kader KAMMI di tahun 2010, setidaknya itu yang ada dalam benak setiap anggota KAMMI menyambut anggota baru. Selamat datang di tempat organisasi aktivis Dakwah Kampus.
KAMMI yang lahir dideklarasikan Ahad, 29 Maret 1998 yang tertuang dalam naskah “DEKLARASI MALANG” Visi KAMMI adalah Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia telah melewati berbagai macam karakteristik kader dan anggota. Namun, itu semua tidak mengikis ikatan emosional antar kader dan KAMMI dan memang seharusnya seperti itu-. Para kader 2010 inilah yang harus terus menjaga hubungan baik antar anggota, agar tercipta kenyamanan dan keharmonisan.
KAMMI tengah mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik. Cita-cita itu tidak akan tercapai tanpa adanya kerjasama antar kader, baik lama maupun baru. Tidak mengenal mana anggota lama dan baru, yang ada adalah bahwa kita semua Kader KAMMI yang bersatu untuk mengemban tugas mulia ini.
KAMMI tak akan berhenti sampai kita lulus dari kampus, lebih dari itu ia akan terus berada dan berguna bagi yang menekuninya. Bagaimana para anggota bisa bersikap “militan” menjaganya dengan selalu menekuni keorganisasian dan kegiatan dakwahnya. Kader tidak dituntut untuk bersikap keras, melainkan bekerja keras bergotongroyong untuk selalu menjaga tiga lini, yaitu keorganisasian, kegiatan dakwah dan komunikasi (ukuwah islamiah).
Sejauh ini KAMMI dibangun atas tiga lini diatas, patut kita jaga seterusnya demi kelangsungan kejayaan dan kipranya baik di dalam maupun di luar kampus. Untuk itu, ada tiga tipe kader di KAMMI, pertama, kader yang aktif organisasi tanpa konsisten mengikuti kegiatannya; kedua, kader aktif kegiatan dan meraup sebanyak-banyaknya ilmu bidang-bidang yang ada di KAMMI tanpa menjaganya dengan peduli keorganisasiannya; dan yang ketiga, anggota yang menjaga roda keorganisasian serta aktif di segala kegiatan yang ada di KAMMI. Tipe ketiga inilah yang paling baik dan besar jasanya untuk KAMMI, ia ibaratkan seseorang yang peduli akan diri dan lingkungannya.
KAMMI telah menjadi organisasi kemasyarakatan, KAMMI bebas tampil ke publik dan siap untuk membuka diri. Dalam hal keanggotaan KAMMI membuka peluang yang lebar bagi mahasiswa muslim dari berbagai macam latarbelakang untuk bergabung. Independen berarti KAMMI tidak menjadi under bow dari satu kelompok kepentingan politik yang ada. KAMMI memegang prinsip-prinsip netralitas. KAMMI menganalisa, membahas dan mengambil kebijakan berdasarnya permusyawaratan yang dimilikinya. DAUROH MARHALAH 1 adalah gerbang kader KAMMI (AB 1) , sedangkan Tarbiah adalah kuncinya. Untuk itulah, sebelum memasuki gerbang dan memegang kunci kekaderan, persiapkanlah diri dengan matang untuk meneruskan perjuangan dakwah para pendahulu dengan semangat yang tinggi dan kepribadian yang bagus. Insya Allah dengan selalu menjaga tiga lini dan menjadi tipe anggota yang ketiga akan membawa keberhasilan dan kemanfaatan bagi diri maupun orang lain, dan KAMMI pun akan jaya dengan jayanya anggota.
1. KAMMI adalah Gerakan Da’wah Tauhid.
Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya: Allah swt.
Gerakan Da’wah Tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (Ilahiyyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta (rahmatan lil ‘alamin)
Gerakan Da’wah Tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruh nahi munkar).
2. KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetik.
Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal
Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal
Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.
3. KAMMI adalah Gerakan Sosial Independen.
Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid
Gerakan Sosial Independen adalah gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan
Gerakan Sosial Independen adalah gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.
4. KAMMI adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer.
Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter, Gerakan Politik Ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
Selamat berjuang saudaraku, semoga diberi kekuatan dan kemudahan oleh Allah yang pada akhirnya insya Allah akan mendapatkan profit yang tak terduga. Amin.
Love KAMMI.
JOINT WITH US TO BE BETTER.................!!!
Don’t listen to anybody else comment about KAMMI...
We welcome to discuss more about KAMMI, We give u the best clarified about misunderstanding and black campaign about KAMMI
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَ مَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَ مَا رَبُّكَ بِظَلاَّمٍ لِلعَبِيدِ
والسَّلَامُ عَلَيْكُم وَرَحمَةُ اللهِ وَبَركاتُهُ
Selasa, 21 Desember 2010
Pelantikan Pengurus Baru Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IAIN Sunan Ampel Surabaya Periode 2010-2011
Acara Resepsi pelantikan pengurus baru Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) IAIN Sunan Ampel Surabaya Periode 2010-2011 dihadiri sekitar 60an kader KAMMI IAIN Sunan Ampel Surabaya. Acara tersebut berlangsung pada hari sabtu tanggal 26 Mei 2010 bertempat di gedung Ussuludin IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Rangkaian acara pelantikan tersebut diawali dengan Dialog bersama Akh Agus ketua KAMMI Daerah Surabaya (KAMDA). Dalam dialog tersebut, pembicara menyampaikan KAMMI adalah Gerakan Intelektual Profetik, sebagai gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.. Mereka juga berpendapat bahwa KAMMI sebagai Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia. Di akhir dialog tersebut mereka berharap mahasiswa, khususnya kader – kader KAMMI bisa menjadi pelopor perubahan bangsa Indonesia menuju bangsa yang beriman, intelek dan sejahtera.
Pelantikan Pengurus baru KAMMI IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berjumlah 51 orang, dilakukan oleh KAMMI Daerah (KAMDA) Surabaya dalam hal ini di wakili oleh Akh Agus selaku ketua KAMDA Daerah Surabaya. Setelah pengucapan ikrar pengurus, acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari Akh Ziat Ketua KAMMI Komisariat IAIN Sunan Ampel Surabaya perioe 2009-2010 kepada Akh Decka Vertian Ginanjar Kartasasmita sebagai Ketua KAMMI IAIN Sunan Ampel Surabaya Periode 2010-2011 yang terpilih pada Musyawarah KAMMI IAIN Sunan Ampel Surabaya VIII yang lalu.
Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan dari , Elemen-elemen Mahasiswa dan perwakilan dari beberapa Alumni serta Murobbi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat Institut Agama Islam Negri Surabaya.
SUSUNAN PENGURUS
KESAUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI)
Komisariat IAIN Sunan Ampel Surabaya
Periode 2010-2011
Badan Pengurus Harian
Ketua Umum : Decka Vertian Ginanjar
Sekretaris Umum : Syamsudin S
Bendahara Umum : Rozikoh Mukhoyaroh
Departeman Kaderisasi
Ketua departeman
Sekretaris
AzizahAgustin
Dhofir Catur Basori
Fahrudin, ali achruf, abdullah, Najikun, istikomatul khoiriyah, nanda, nur silfia.
Departeman Kebijakan Public
Ketua departeman
Sekretaris
Gunawan
Nashiroh
Fahmi Yasin, Fajri M, Ifa Musdholifah, Vika Anggraini, Athiul Maula.
Departeman Stidi Literasi dan Kepustakaan
Ketua departeman
Sekretaris
Qorri Aina
Wafiah
M. Zuhal, Farik Aziz, Sulaiman F, kHIFLATUL HASANAH, Eka fauziah.
Departeman Dana usaha
Ketua departeman
Sekretaris
M. Zaenal Abidin
Wahyu Istikomah
M. Arif, Imron hamzah, Ahmada baasyir, ismunawati, Alfatu rosidah, suwartni
Departeman Public Relation
Ketua departeman
Sekretaris
Agus Susanto
Indri andriani
M. fATIH aZAM, OTMAN BIN SARBINI, WAHBATUR rohmahiyah, siti etik mariana ulfa, nurdianah
Departemen Puplic Relatio KAMMI IAIN Sunan Ampel Surabaya 2010-2011
Agus Susanto
Pergantian Tahun Baru 1432 H & Tahun Baru 2011 M
Pesona malam tampak semakin bersinar menyeruak diantara awan hitam, bintangpun berkedip kelap-kelip seiring suara dentuman musik mengalun disetiap sudut kota. suasana kemeriyahan tampak dimana-mana, keindahan malam sedikit terusik dengan bunyi-bunyian tersebut. terlihat keramaian dipusat kota tampak muda-mudi berpasang-pasangan sedang menikmati indahnya suasana malam. Tidak sedikit dari mereka tertawa lepas bercanda ria dan yang paling menggelikan ada yang bercubit-cubitan dan berpangku-pangkuan, Nauzubillah. itulah gambaran dari realita yang ada di tengah masyarakat kita dalam menyambut tahun baru masehi yang justru menjadi kebiasaan yang kelestarianya terus terjaga,
Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Tahun baru islam / Hijriyah yang jatuh pada tanggal 7 Desember 2010, berselang 25 hari dengan tahun baru masehi 2011. Tahun dalam sistem kalender Hijriyah diawali dengan bulan Muharram atau boso jowonya Suro. Kenapa SURO, karena di dalam bulan Muharram terdapat satu tanggal yakni 10 Muharram yang disunnahkan untuk berpuasa suro yang diambil dari kata Asyuro. Orang Indonesia yang sebagian besar beragama islam ( sekitar 75% lebih ) tetapi kemeriahan untuk merayakan tahun barunya (islam) kalah bersaing dengan tahun baru masehi.
Perayaan tahun baru hijriyah ini, sama dengan perayaan tahun baru jawa, yaitu jika islam menyebutnya 1 Muharram di jawa sama dengan 1 Syura. Banyak tradisi yang dilaksanakan pada 1 Syura ini, mulai dari larung sesaji ke laut sampai hal-hal klenik lainnya. Fenomena lain mengungkap bahwa untuk menyambut pergantian tahun banyak sekali pasangan remaja yang melakukan adegan ciuman masal saat detik-detik pergantian tahun bahkan perbuatan lebbih parahpun dilakukan, seperti perta miras, free sex, dan pesta narkoba, Nauzubillah, disaat lonceng waktu berbunnyi yang sehausnya bermuhasabah, memohon ampun kepda Dzat yang maha pengampun disetiap dosa kita yang selama ini membuat kita terlena dan terbuai oleh kesibukan dunia.
Mengapa tahun baru masehi lebih populer dikalangan kita dibanding tahun Hijriyah? Saat kita lahir sudah dikenalkan dengan nama-nama bulan di tahun masehi, nama-nama hari di tahun masehi. Kita harus sering mengunakan Kalender kita, agama islam, dengan kalender hijriyah, kita ganti hari minggu dengan hari ahad, dan sebagainya. Memasuki tahun baru Islam 1 Muharrom 1432 H, dari sinilah pergiliran waktu dimulai setiap tahunnya sebagai kebanggaan milik ummat Islam. Sementara kita mungkin lebih mengenal tahun masehi atau bulan-bulan miladiyah di dalamnya (Januari – Desember ) dari pada tahun hijriyah atau bulan-bulan qomariyah di dalamnya (Muharram-Dzulhijjah).
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam ketetapan (Kitab) Allah, sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya terdapat empat bulan haram………
” (Q.S. At Taubah : 36)
MUHARRAM adalah bulan pertama dalam Sistem Kalender Islam (Hijriah). Secara bahasa, Muharram berarti ‘diharamkan’ atau ‘dilarang’, yaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah di empat bulan haram. Di dalam kitab tafsir Ath-Thabari disebutkan bahwa bulan haram yang dimaksud di dalam ayat itu adalah Dzul-Qa’’dah, Dzul-Hijjah, Muharram dan Rajab.
Keempat bulan itu sangat diagungkan oleh bangsa Arab, jauh sebelum datangnya nabi Muhammad SAW. Bahkan mereka mengharamkan diri mereka sendiri untuk berperang di bulan-bulan itu, sebagai bentuk penghormatan mereka. Bukan hanya haram berperang, bahkan bila seseorang bertemu dengan pembunuh ayahnya di bulan itu, dia tidak akan memusuhinya atau membalasnya. Saking mulianya keempat bulan itu tentunya. Keyakinan seperti ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum Al-Quran diturunkan, namun kemudian dikuatkan dalam masa risalah sebagai bagian dari syariat Islam juga. Namun larangan ini berakhir setalah Fathu Makkah.
Dua belas bulan tersebut adalah:
1. Muharrom 7. Rajab
2. Shafar 8. Sya’ban
3. Robi’ul Awwal 9. Romadlon
4. Robi’ul Akhir 10. Syawwal
5. Jumadal ‘Ula 11. Dzul-Qa’dah
6. Jumadal Akhiroh 12. Dzul-Hijjah
Seyogyanya setiap orang bangga dengan miliknya sendiri, bukan dengan milik orang lain. Penanggalan hijriyah ini merupakan satu di antara sekian banyak khazanah ummat Islam yang ditinggalkan pemeluknya sendiri.
Menengok Kembali sejarah tahun Baru
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558.
Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah atau Yesus dari Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8. Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Para ahli menanggali kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM.
Beberapa tahun baru lainny didunia ini seperti:
Tahun baru Hijriyah dalam kalender Hijriyah dirayakan setiap tanggal 1 Muharam.
Dalam kalender Bahai, tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.
Rosh hasanah adalah perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum tanggal 5 September pada kalender Gregorian.
Tahun baru Tiongkok atau Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari).
Tahun baru Thailand dirayakan mulai tanggal 13 April hingga 15 April dengan upacara penyiraman air. Tahun baru Vietnam disebut Tết Nguyên Đán, dirayakan pada hari yang sama dengan Imlek
Renungan
Kebiasaan orang awam dikala tiba tahun baru, seolah menjadi symbol perubahan yang ditandai dengan kebebasan, kebebasan dalam pergaulan, berexpresi. Kapan kita akan sadar terhadap semua yang telah kita perbuat, marilah kita bersama-sama kita memulai aktifitas pada tahun baru denga memperbanyak kegiatan positif yang mempunyai nilai manfaat bagi diri sendiri untuk sesame dan alam. berikan yang terbaik untuk semua tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa berbuat baik untuk semua, semoga kehadiran tahun baru setiap tahunnyamembawa maslahat bagi kehidupan kita.
Bagi insane yang cerdas nurani setidaknya sadar dan berpikir kritis dengan habisnya tahun 1431 H dan tahun 2010 M, otomatis usia insan bertambah satu tahun itu bila dipahami dari hitungannya. Akan tetapi secara pasti jatah usia insan tersebut hilang satu tahun. evaluasi sederhanan seperti ini akan menimbulkan gairah dan semangat pengapdian kepad Allah SWT, jauh dari perbuatan hura-hura sebagai mana ditampilkan anak bangsa ini ketika datangnya awal tahun baru yang larut dalam kebebasan seperti bakar petasan, minum-minuman keras, keliling jalan yang ujung-ujugnya adalah mubazir, tidak pernah terpikir bahwa perbuatan itu adalah rekayasa hawa nafsu dan kegemaran syaitan.
Semoga tahun 1431 H, membawa barokah, dan tahun 1432 H, memberikan maslahah…amien!!
sayappena@yahoo.co.id
-***-
Selasa, 07 Desember 2010
ANAK KECIL AJA TAU !!
KITA BUAT DUNIA TERSENYUM DENGAN
DAKWAH DAN JIHAD KITA
DICARI KADER YG NGERTI WEBSITE
DEPARTEMENT PABLIC RELATION KAMMI SUPEL membutuhkan kader yang mengerti tentang website, untuk memperbaiki website KAMMI SUPEL SBY yang "sederhana" . untuk terus - menerus meng-update dan merombak website.
Kepada seluruh kader agar mendaftarkan diri dan silahkan menggunakan fasilitas yang tersedia.
Disitus yang tampil dengan format baru , khusus kepada kader yang telah terdaftar bisa juga ikut berkontribusi dengan membaca dan menulis disitus ini.
Jika ada yang bersedia silahkan hubungi ana via sms/telp di O87311303085 / 087852247285 (kartu XL) atau bisa ke email ana: sayappena@yahoo.co.id
Ana tunggu kabar dari antum/antunna
jazakallah atas attention-nya
anto'
Messages Indah Buat Aktivis N Ukhtivis KAMMI
Assalamualaikum WR.WB
Keselamatan bagi antum/antunna dan semoga ALLAH merahmati dan memberkahi antum/antunna wahai pejuang2 agama Allah.
Sebelu,nya anggaplah surat ini dari seorang ikhwah untuk ikhwah2 lainnya, atau dari seorang akhwat untuk akhwat2 lainnya.
Antum adalah orang2 yang berbeda dari orang lain. Antum adalah orang yang menjalani pola hidup yang berbeda dari pola hidup orang lain. Jika saat ini orang lain akan beristirahat, rekreasi, dan bersenang2 setelah selesai pekerjaanya disaat weekend. Jika saat ini orang lain mengerahkan kemampuan mereka untuk mencapai kekayaan, keberhasilan, dan kebahagiaan pribadinya. Jika saat ini orang lain mulai meninggalkan cara hidup islami.
Maka antum/antunna adalah orang yang tidak akan pernah beristirahat, karena pekerjaan antum/antunna lebih banyak dari waktu yang antum punya. Maka antum adalah orang yang harus menyerahkan seluruh yang antum miliki untuk kejayaan ummat ini. Maka antum adalah orang yang bertugas mengembalikan Islam kepada diri2 orang Islam.
Namun.............
Ketika antum mulai melupakan amanah yang dulu pernah antum ikrarkan. Ketika antum mulai disibukkan dengan pekerjaaan untuk mencari rezeki. Ketika antum mulai dibutuhkan oleh orang lain untuk dibayar secukupnya.
Maka............... sesungguhnya tidak ada seorangoun yang berhak menuntut antum untuk kembali melakukan yang dulu pernah antum lakukan termasuk ana sebagai sahabat dekat antum/antunna.
Karena............. Antum bukanlah seorang budak. Karena memang tidak ada yang sanggup membayar semua yang telah antum korbankan dulu.
Jauh didalam hati ini menyadari, bahwa ternyata ana bukan pemilik diri antum/antunna, antum hanya milik Allah SWT.
Ana mohon maaf kalau melalui surat ini antum/antunna merasa terganggu. Tidak ada maksud ana untuk menyakiti antum. Tapi ana tidak bisa melepas tanggung jawab ana sebagai seorang sahabat yang harus tetap menjaga antum dalam keadaan suka maupun duka.
Tugas ana bukan membuat antum/antunna dikagumi orang lain karea keaktifan antum/antunna dalam dakwah ini, tapi supaya antum dikagumi dan dicintai Allah SWT.
Akhirnya hanya kepada Allah ana kembalikan semua yang menjadi tanggung jawab ana di dunia ini, hanya kepadaNya ana menyerahkan kebahagiaan antum/antunna semua. Ana tetap yakin bahwa semua yang dititipkan kepada ana ternyata dapat dikembalikan kepada pemilik sesungguhnya.
" Orang2 yang beriman dan berhijrah serta berjihad dijalan Allah dengan harta, benda, dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya disisi Allah, dan itulah orang2 yang mendapat kemenangan. " ( QS. At-Taubah : 20 )
From sahabatmu yang selalu menyayangimu coz Allah SWT
sayappena@yahoo.co.id
"Ajari Aku Tuhan"
Tuhan....
Ajarilah aku untuk terus bersyukur
Bahkan sampai diriku ada dalam
Keadaan paling teraniaya
Ajarilah aku agar terus menjadi orang baik
bahkan ketika dunia tak sanggup lagi
Tersenyum....
Ajari aku Tuhan....
Agar bisa tertawa setelah menangis
Agar bisa selalu bangkit setelah kejatuhan
Agar bisa terus berjalan, walau
Aral melintang di depan sana...
Agar tidak pernah menyerah
Walau hampir mati sekalipun
Ajari aku Tuhan....
Agar tidak pernah kehilangan cinta
Agar tidak pernah kehilangan kepercayaan
Bahwa masih ada hal-hal baik di dunia ini
Yang masih patut untuk diperjuangkan
Ajari aku Tuhan
Agar tidak menjalani hidup
yang sia-sia
Ajari aku Tuhan....
" Aku mencintai Allah dengan dua macam cinta,
Yaitu cinta karena rindu dan karena Allah berhak untuk dicinta"
(Rabiah Al-Adawiah)
sayappena@yahoo.co.id
Jumat, 03 Desember 2010
Titik Temu Agama dan Demokrasi
Terkait dengan itu, Islam menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, dan keterbukaan. Kebajikan diungkap sebagai kebajikan, dan kejahatan –apa pun bentuknya –mesti dinyatakan sebagai kejahatan. Dengan nilai-nilai itu, manusia disikapi dan diperlakukan seadil-adilnya tanpa dibeda-bedakan latar belakang mereka dari sisi suku, agama dan seumpamanya. Dalam konteks itu, agama ini tidak mentolerir sedikit pun hipokrisi yang dianggapnya sebagai sikap dan perilaku yang jauh lebih jahat dari kekufuran. Sebab hal itu merupakan distorsi realitas yang penuh kepuraan-puraan dan pembalikan fakta.
Agama-agama secara umum sejatinya memiliki komitmen moral semacam itu. Armstrong dalam The Battle for God (2000) menegaskan, agama-agama zaman yang muncul sejak zaman Aksial, seperti Budha dan Hindu di India, Kong Hu Cu dan Tao di Timur Jauh, serta monoteisme (Ibrahim, yang kemudian melahirkan agama Yahudi, Kristen, dan Islam, aa) memiliki banyak kesamaan; semuanya berpijak pada tadisi lama (yang luhur) untuk mengembangkan konsep Zat transenden dan universal, serta sama-sama menekankan pada penanaman spritulalitas batiniah dan pentingnya kasih sayang.
Selanjutnya, pada pengembangan nilai-nilai moral luhur agama itu adanya titik temu agama dengan demokrasi. Menjelaskan hal itu, Abdul Karim Soroush dalam Menggugat Otoritas dan Tradisi Agama (2002) memaparkan bahwa di antara prinsip-prinsip utama demokrasi adalah menghormati kehendak mayoritas dan hak-hak orang lain, keadilan, simpati dan kepercayaan yang didasarkan pada pengendalian dan keseimbangan, serta dirancang agar responsif terhadap bahaya kekuasaan. Konkretnya, agama hadir sebagai pembimbing moralitas, dan pada saat yang sama moralitas merupakan benteng pertahanan terbaik demokrasi. Karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa demokrasi berhutang banyak kepada agama. Demokrasi secara apriori adalah moral. Demokrasi akan tegak kokoh jika moralitas yang melandasinya adalah moralitas agama yang bersifat transenden dan universal.
Pembumian Agama dan Demokrasi
Berdasarkan uraian di atas, persoalan yang perlu didiskusikan dan dilakukan ke depan adalah mengembalikan peran agama sebagai pembimbing etika-moral bangsa dalam mengemban amanat reformasi. Dengan kata lain, nilai-nilai agama yang bersifat moral-transformatif perlu dibumikan, bukan dikebumikan, dalam kehidupan nyata.
Pembumian nilai-nilai itu meniscayakan dasar ajaran agama perlu diangkat ke permukaan. Dalam Islam, misalnya, ajaran dasarnya adalah kerahmatan. Keberadaannya harus merupakan berkah bagi seluruh penghuni alam. Kerahmatan itu yang kemudian mengkristal menjadi nilai-nilai moral dalam bentuk keadilan, egalitarianisme dan sebagainya. Ajaran dasar yang bersifat moral ini perlu dijadikan rujukan bagi umat Islam dalam pengembangan keberagamaan mereka, serta mengusungnya ke ranah publik yang dapat dipertemukan dengan nilai-nilai moral sejenis yang berasal dari agama lain atau budaya masyarakat dalam bingkai pengembangan demokrasi.
Dalam kerangka pemahaman dan keberagamaan yang demikian, agama menuntut pembebasan dari tarikan-tarikan kepentingan yang bersifat pragmatis. Agama hendaknya tidak dijadikan alat legitimasi, apalagi sekadar justifikasi, bagi pencapaian tujuan yang sarat dengan nuansa politik kekuasaan, dan sejenisnya. Sejalan dengan itu, agama juga perlu dibersihkan dari tangan-tangan yang akan menariknya ke dalam jebakan sektarianisme dan ekstremisme yang hanya membenarkan segala tindakan kelompok sendiri dan menyalahkan tindakan kelompok lain.
Melalui upaya itu, agama akan hadir sebagai dasar moralitas bagi pelaksanaan demokrasi di negeri ini. Ia akan menjadi roh yang terus membayang-bayangi demokrasi prosedural yang berjalan saat ini dan menjadikannya sebagai demokrasi substantif yang berlabuh kokoh di bumi Indonesia sehingga benar-benar bermakna bagi kemaslahatan masyarakat bangsa©.
Selasa, 30 November 2010
Perkembangan Gerakan Mahasiswa Indonesia
Pertama, mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik sehingga mempunyai horizon yang lebih luas untuk bergerak dalam atau di antara lapisan masyarakat. Kedua, mahasiswa merupakan kelompok yang paling lama menduduki bangku pendidikan—sekolah sampai perguruan tinggi—sehingga telah mengalami proses sosialisasi politik terpanjang di antara angkatan muda. Dengan demikian, mahasiswa mempunyai pengatahuan yang relatif baik dibandingkan dengan kelompok lain. Ketiga, kehidupan kampus mementuk gaya yang unik di kalangan mahasiswa. Di kampus, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa, dan agama menjalin interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga sosial lainnya, maka perguruan tinggi telah mengkristal sebagai basis pembentukan akulturasi sosial dan budaya di kalangan angkatan muda. Keempat, mahasiswa merupakan kalangan “elit” di kalangan angkatan muda karena mewakili kelompok yang bakal memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian, dan prestise dalam masyarakat. Kelima, meningkatnya kepemimpinan di kalangan angkatan muda tidak terlepas dari perubahan orientasi masyarakat.
Sejauh menyangkut dunia perguruan tinggi, kita tahu bahwa mahasiswa termasuk dalam barisan depan dalam penumbangan PKI dan Orde Lama. Melalui Angkatan 66 mahasiswa dan dunia kampus menunjukkan sekaligus membuktikan kepedulian (concern) dan komitmennya terhadap masa depan bangsa. Tetapi pada segi lain, kemunculan Angkatan 66 juga memperlihatkan kegiatan lain: keterlibatan kampus dan mahasiswa yang cukup intens dalam kancah dan perubahan politik di tanah air. Melalui Dewan Mahasiswa (DM) dan Senat Mahasiswa (SM), mahasiswa Indonesia mengekspresikan dan mewujudkan aspirasi politiknya.
Maka kebangkitan antara periode Orde Baru sampai 1978 adalah masa-masa kejayaan politik mahasiswa. Dalam kerangka politik ini, mahasiswa Indonesia memainkan peranan sebagai “moral force” (kekuatan moral), yang pada esensi bertujuan untuk mengoreksi dan meluruskan perkembangan politik, ekonomi, dan pembangunan yang dalam kaca mata mereka tidak selaras dengan cita-cita bangsa. Dalam fungsi sebagai “moral force” itulah kemudian, seolah tak terelakkan, mahasiswa berbenturan dan terlibat dalam konflik dengan penguasa. Konsekuensinya, masa-masa “bulan-bulan madu” antara mahasiswa dengan pemerintah dengan segera lenyap, begitu mahasiswa mengkritik dan mempertanyakan kebijaksanaan dan arah pembangunan ekonomi Indonesia.
Dalam kerangka inilah kita melihat munculnya protes, misalnya terhadap gagasan pembangunan TMII yang digagas Ibu Tien Soeharto yang dipandang sebagai “proyek mercusuar”, isu anti korupsi, gerakan tidak percaya pada Pemilu 1971 yang kemudian melahirkan gerakan “Golongan Putih” yang dipelopori oleh Arief Budiman. Puncak dari “kegelisahan” mahasiswa ini terlihat dalam kasus Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974. Memandang bahwa perekonomian Indonesia berkecenderungan kuat didominasi oleh kekuatan luar negeri, mahasiswa meluncurkan protes keras terhadap kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang, yakni Tanaka yang memunculkan Hariman Siregar sebagai the new leader gerakan mahasiswa. Protes yang berakhir dengan kerusuhan ini merupakan titik nadir dari “kemesraan” hubungan antara mahasiswa dengan penguasa pada masa-masa sebelumnya. Dan sejak itulah pemerintah mulai memikirkan “penataan” kehidupan kampus. Tema semacam “back to campus” mulai digencarkan. Hasilnya, pemerintah mulai mengeluarkan SK No. 028/U/1974 tentang petunjuk-petunjuk pelaksanaan dalam rangka “Pembinaan Kehidupan Kampus Pergutuan Tinggi”. Dalam peraturan yang menyertai SK ini ditegaskan bahwa kegiatan politik kampus harus dialihkan pada kegiatan ilmiah.
Tapi SK dan peraturan itu tampaknya tidak menamatkan kegiatan politik mahasiswa. Menjelang 1978—berkaitan dengan Pemilu dan SU MPR—gerakan mahasiswa kembali menemukan momentumnya. Puncak dari “Gerakan 78” ini adalah “mempertanyakan kepemimpinan nasional”. Akibatnya, pemerintah melancarkan penataan kegiatan kampus secara lebih intens. Mendikbud Daud Jusuf mengeluarkan SK No. 156/U/1978 tentang “Normalisasi Kehidupan Kampus” yang menetapkan pembubaran Dewan Mahasiswa (DM) dan pembentukan organisasi Badan Koordinasi Kegiatan (BKK)—yang diketuai oleh Pembantu Rektor III. Dengan demikian, tamatlah riwayat “student government” yang independen dari penguasaan dan kekuasaan penguasa kampus.
Dampak bagi pembubaran DM dan pembentukan BKK amat fatal bagi kegiatan mahasiswa. Sejak saat inilah mulainya kelesuan kehidupan kampus. Dengan NKK/BKK mahasiswa mengalami proses pengkredilan berpikir dan pembonsaian visi dan idealisme. Kenyataan ini tidak hanya melanda organisasi intra universiter, tapi juga organisasi ekstra universiter, khususnya HMI, PMII, IMM, GMNI, PKKRI, dan lain-lain. Penetrasi dan pengaruh organisasi ekstra yang sebelumnya sangat dominan di kampus juga berhasil dijinakkan oleh pemerintah. Slogan mahasiswa sebagai “moral force” kini diganti dengan “slogan” baru, yakni “buku, pesta, dan cinta”. Inilah kerugian terbesar pada era pasca-Malari yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah mahasiswa.3
Berbarengan dengan perkembangan ini pemerintah sejak dekade 80-an memperkenalkan sistem kredit semester (SKS), yang memperpendek masa studi mahasiswa. Semua perkembangan ini membuat mahasiswa menjadi “inward oriented”—berorientasi ke dalam diri mereka sendiri; lebih asyik dengan kegiatan perkuliahan dan penyelesaian gelar.
Kelumpuhan organisasi intra dan ekstra universiter jika dilihat dari sudut pengembangan kehidupan keagamaan di kampus justru menjadi blessing in disguise—rahmat terselubung. Hilangnya kesempatan berkiprah dalam organisasi-organisasi intra dan ekstra universiter yang established (mapan)—dan karena itu sulit bergerak—menggiring mahasiswa kepada pembentukan kelompok-kelompok yang mengorientasikan diri pada pengembangan kegiatan-kegiatan ilmiah, keagamaan, dan aksi sosial. Dalam kerangka inilah kita menyaksikan kebangkitan masjid-masjid kampus; yang paling terkenal di antaranya, tentu saja, Masjid Salman di ITB Bandung, Masjid Al-Ghifari di IPB Bogor, Masjid Salahuddin UGM di Yogyakarta, Masjid Arief Rahman Hakim UI Jakarta, dll. Penting dicatat, kecuali aktif di masjid-masjid kampus, tidak sedikit pula mahasiswa yang mengambil prakarsa dalam pembentukan dan terlibat secara intens dalam organisasi remaja di luar kampus. Untuk menyebut beberapa organisasi paling terkenal saja, misalnya, Youth Islamic Study Club (YISC) Masjid Al-Azhar Jakarta, Remaja Islam (Masjid) Sunda Kelapa (RISKA) dan banyak lagi.
Memasuki era 1990-an gerakan mahasiswa muncul dengan paradigma baru, yaitu kuatnya pengaruh luar kampus terhadap pemikiran mahasiswa. Berhasilnya proyek NKK/BKK membuat aktivitas mahasiswa mencari ruang gerak yang lebih luas karena keterbatasan yang diciptakan oleh pola kehidupan kampus pasca Dewan Mahasiswa (DM). Kehidupan luar kampus yang ditemui mahasiswa lebih “nyaman” karena mereka tidak terikat dengan payung universitas yang sangat ketat.
Paling tidak ada dua model kehidupan luar kampus yang berpengaruh terhadap perkembangan gerakan mahasiswa pada awal 1990-an.
Pertama, corak LSM radikal yang tidak memerlukan legitimasi formal. Anas Urbaningrum mengatakan bahwa gejala gerakan non-afliatif ini berkembang dan mahasiswa semakin kreatif membentuk kelompok-kelompok informal yang menekankan solidaritas “ideologi gerakan” secara radikal.4 Corak seperti inilah yang melahirkan pelbagai kelompok yang berwacana kiri, seperti SMID (Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi) dengan tokohnya Andi Arief (Fisipol UGM) dan Nezar Patria (Filsafat UGM) yang masing-masing sebagai ketua dan sekretaris, PRD (Partai Rakyat Demokrat) yang dikomandani oleh Budiman Sudjatmiko, atau JAKKER (Jaringan Karya Kesenian Rakyat) dengan tokoh-tokohnya Wiji Thukul, Kiswondo (Sastra UGM), Alexander Edwin (Filsafat UGM), Farid Hilman, Wison (Sastra UI), I.G. Ayu Agung Putri (Fisip Unair), dan lain-lain.
Kedua, seperti telah disebut sebelumnya, munculnya gerakan yang berbasiskan mesjid; gerakan-gerakan mahasiswa Islam yang berbasiskan mesjid kampus. Ini menjadi semacam kekuatan baru dalam pergerakan mahasiswa Indonesia di tahun 1990-an. Kelompok kedua ini mencapai “hasil” lebih awal dibandingkan dengan kelompok pertama. Ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan mereka melawan perdagangan SDSB sampai di halaman Istana Negera. Keberhasilan ini memicu perkembangan gerakan mahasiswa menjadi lebih fokus karena timbulnya keyakinan bahwa rezim yang berkuasa (baca: Soeharto) tidak sekuat yang diperkirakan. Artinya, keberhasilan gerakan mahasiswa Islam tersebut menjadi “darah baru” pergerakan mahasiswa Indonesia.
Penolakan terhadap SDSB yang dipimpin oleh Egi Sujana pada 1994 adalah langkah awal bermulanya teori “lingkaran obat nyamuk”. Peristiwa tersebut menjadi simpul awal bergeraknya perlawanan mahasiswa samapi ke pusat kekuasaan. Gerakan tersebut menjadi starting point berubahnya gerakan mahasiswa kepada agenda yang lebih nyata; agenda aksi. Puncak dari gerakan mahasiswa pada era 1990-an adalah turunnya Soeharto dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998 setelah berkuasa sekitar 32 tahun.
Gerakan mahasiswa pada era reformasi dapat diklasifikasikan ke dalam dua periode. Pertama, periode gerakan yang dilakukan sampai kejatuhan Soeharto. Periode ini adalah puncak perlawanan mahasiswa terhadap represi yang dilakukan penguasa dalam waktu yang panjang. Memahami gerakan mahasiswa pada waktu ini lebih mudah karena memiliki goal yang jelas; turunkan Soeharto sebagai common enemy. Kedua, periode gerakan mahasiswa yang pasca lengsernya Soeharto. Imam B. Prasojo mengatakan bahwa gerakan mahasiswa pada waktu ini ternyata lebih sulit dipahami karena terjadinya fragmentasi gerakan dalam berbagai kelompok. Masing-masing kelompok memiliki agenda dan strategi yang berbeda. Ia lebih lanjut menegaskan bahwa sumber fragmentasi pada awalnya terjadi akibat polarisasi mahasiswa menyikapi peralihan dari Soeharto kepada B.J. Habibie.5
sayap pena @yahoo.co.id
Selasa, 09 November 2010
BUKAN SEKEDAR MAHASISWA
Banyak teman-teman atau pun orang muda yang berada disekitar kita bercita-cita untuk meneruskan studinya ke perguruan tinggi , tetapi tidak semua dari mereka memperoleh apa yang dicita-citakanya itu. Kita semua patut bersyukur karena sampai saat ini status seorang mahasiswa (Civitas Akademika) masih tersandang pada diri kita. Tetapi tahukah kita, bahwa dibalik kata mahasiswa itu ada amanah dan tanggung jawab besar yang harus kita kerjakan. Disisi lain ada sebuah pertanyaan yang harus kita jawab bersama-sama yakni, apakah kita hanya kuliah saja sebagai mahasiswa sementara ada amanah dan tanggung jawab besar yang harus kita tunaikan untuk keluarga,masyarakat dan bangsa ini ??
Sejarah telah mencatat dengan tinta emasnya, bahwa berbagai perubahan besar dalam persimpangan sejarah negri ini senantiasa menempatkan mahasiswa dalam posisi terhormat sebagai pahlawanya(a hero).itu semua adalah kerja para mahasiswa pendahulu kita , dan sekarang generasi –generasi pembaharu harus meneruskan perjuangan ini. Perjuangan disini adalah perjuangan di dalam menegakan kebenaran dan moralitas yang kini mulai luntur dikalangan mahasiswa .
Seorang dosen dari fakultas Ushuluddin, ditengah perkuliahanya pernah menyampaikan sebuah statemen yang menurut saya ini logis. Dia mengatakan “ kalian janganlah menjadi mahasiswa yang independen “, sudah saat kalian masuk dan bergabung kedalam suatu organisasi”. Sebenarnya penjelasan beliau agak panjang dan disampaikan dengan nada yang tegas . Apabila kita menganalisis, ada sebuah makna mendalam yang tersirat dari perkataan beliau. Dari perkataanya beliau menyerukan agar kita menimba pengalaman melalui organisasi dan kita “dilarang” menyendiri . Carilah teman sebanyak –banyaknya sebagai jaringan yang akan membantu kita di masa depan .
Kuliahku VS Organisasiku
Banyak orang yang berdilema dengan organisasi dan study. Ada yang berangapan bahwa organisasi itu mengganggu kuliah dan sebaliknya ada tipe mahasiswa yang focus kepada organisasi sehingga kuliahnya pun terabaikan. Menurut hemat saya, kedua hal diatas bisa di atur sebaik mungkin . bahkan kalau kita bisa me-menagemen sebaik mungkin akan terjadi peningkatan kualitas di dalam diri kita. Kuliah saja tidaklah cukup , karena amanah dan tanggung jawab yang besar di atas tidak bisa kita pikul seorang diri. Oleh Karena itu, selain menjadi seorang mahasiswa kita harus menjadi seorang aktivis atau aktivis dakwah-yakni sebutan bagi mereka yang masuk ke organisasi berbasis Islam dan mereka bersungguh-sunguh dalam memperjuangkan nilai-nilai keIslaman tersebut. ketahuilah saudaraku , studymu didalam kampus akan lebih bermakna serta berharga dengan menjadi mahasiswa sekaligus aktivis dakwah kampus (ADK).
Menjadi aktivis dakwah merupakan sebuah amanah dimana ada sebuah kewajiban yang kita harus lakukan. Aktivis dakwah merupakan orang yang peka terhadap kondisi lingkungannya mulai dari lingkungan keluarga, kampus , masyarakat , bangsa dan negara.
Itulah empat alasan penting yang membuat diri kita bukan sekedar menjadi mahasiswa biasa. Karena tidak semua orang yang menjadi mahasiswa menyandang gelar aktivis dakwah kampus. Hanya mereka yang mau membulatkan tekad, serta bersungguh-sungguh dalam menegakkan kebenaran dan menebarkan kebaikan, itulah mahasiswa yang menyandang gelar tambahan yakni seorang aktivis kampus. Dan jangan lupa, seorang aktivis yang sekaligus civitas akademika harus memiliki IP minimum, yakni ( 2,75 ) . organisatoris yang baik Insya Allah bisa mendpatkan yang lebih dari itu. Wallahu alam bisowab.