waktu
Selasa, 21 Desember 2010
Pergantian Tahun Baru 1432 H & Tahun Baru 2011 M
Pesona malam tampak semakin bersinar menyeruak diantara awan hitam, bintangpun berkedip kelap-kelip seiring suara dentuman musik mengalun disetiap sudut kota. suasana kemeriyahan tampak dimana-mana, keindahan malam sedikit terusik dengan bunyi-bunyian tersebut. terlihat keramaian dipusat kota tampak muda-mudi berpasang-pasangan sedang menikmati indahnya suasana malam. Tidak sedikit dari mereka tertawa lepas bercanda ria dan yang paling menggelikan ada yang bercubit-cubitan dan berpangku-pangkuan, Nauzubillah. itulah gambaran dari realita yang ada di tengah masyarakat kita dalam menyambut tahun baru masehi yang justru menjadi kebiasaan yang kelestarianya terus terjaga,
Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Tahun baru islam / Hijriyah yang jatuh pada tanggal 7 Desember 2010, berselang 25 hari dengan tahun baru masehi 2011. Tahun dalam sistem kalender Hijriyah diawali dengan bulan Muharram atau boso jowonya Suro. Kenapa SURO, karena di dalam bulan Muharram terdapat satu tanggal yakni 10 Muharram yang disunnahkan untuk berpuasa suro yang diambil dari kata Asyuro. Orang Indonesia yang sebagian besar beragama islam ( sekitar 75% lebih ) tetapi kemeriahan untuk merayakan tahun barunya (islam) kalah bersaing dengan tahun baru masehi.
Perayaan tahun baru hijriyah ini, sama dengan perayaan tahun baru jawa, yaitu jika islam menyebutnya 1 Muharram di jawa sama dengan 1 Syura. Banyak tradisi yang dilaksanakan pada 1 Syura ini, mulai dari larung sesaji ke laut sampai hal-hal klenik lainnya. Fenomena lain mengungkap bahwa untuk menyambut pergantian tahun banyak sekali pasangan remaja yang melakukan adegan ciuman masal saat detik-detik pergantian tahun bahkan perbuatan lebbih parahpun dilakukan, seperti perta miras, free sex, dan pesta narkoba, Nauzubillah, disaat lonceng waktu berbunnyi yang sehausnya bermuhasabah, memohon ampun kepda Dzat yang maha pengampun disetiap dosa kita yang selama ini membuat kita terlena dan terbuai oleh kesibukan dunia.
Mengapa tahun baru masehi lebih populer dikalangan kita dibanding tahun Hijriyah? Saat kita lahir sudah dikenalkan dengan nama-nama bulan di tahun masehi, nama-nama hari di tahun masehi. Kita harus sering mengunakan Kalender kita, agama islam, dengan kalender hijriyah, kita ganti hari minggu dengan hari ahad, dan sebagainya. Memasuki tahun baru Islam 1 Muharrom 1432 H, dari sinilah pergiliran waktu dimulai setiap tahunnya sebagai kebanggaan milik ummat Islam. Sementara kita mungkin lebih mengenal tahun masehi atau bulan-bulan miladiyah di dalamnya (Januari – Desember ) dari pada tahun hijriyah atau bulan-bulan qomariyah di dalamnya (Muharram-Dzulhijjah).
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam ketetapan (Kitab) Allah, sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya terdapat empat bulan haram………
” (Q.S. At Taubah : 36)
MUHARRAM adalah bulan pertama dalam Sistem Kalender Islam (Hijriah). Secara bahasa, Muharram berarti ‘diharamkan’ atau ‘dilarang’, yaitu Allah SWT melarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah di empat bulan haram. Di dalam kitab tafsir Ath-Thabari disebutkan bahwa bulan haram yang dimaksud di dalam ayat itu adalah Dzul-Qa’’dah, Dzul-Hijjah, Muharram dan Rajab.
Keempat bulan itu sangat diagungkan oleh bangsa Arab, jauh sebelum datangnya nabi Muhammad SAW. Bahkan mereka mengharamkan diri mereka sendiri untuk berperang di bulan-bulan itu, sebagai bentuk penghormatan mereka. Bukan hanya haram berperang, bahkan bila seseorang bertemu dengan pembunuh ayahnya di bulan itu, dia tidak akan memusuhinya atau membalasnya. Saking mulianya keempat bulan itu tentunya. Keyakinan seperti ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum Al-Quran diturunkan, namun kemudian dikuatkan dalam masa risalah sebagai bagian dari syariat Islam juga. Namun larangan ini berakhir setalah Fathu Makkah.
Dua belas bulan tersebut adalah:
1. Muharrom 7. Rajab
2. Shafar 8. Sya’ban
3. Robi’ul Awwal 9. Romadlon
4. Robi’ul Akhir 10. Syawwal
5. Jumadal ‘Ula 11. Dzul-Qa’dah
6. Jumadal Akhiroh 12. Dzul-Hijjah
Seyogyanya setiap orang bangga dengan miliknya sendiri, bukan dengan milik orang lain. Penanggalan hijriyah ini merupakan satu di antara sekian banyak khazanah ummat Islam yang ditinggalkan pemeluknya sendiri.
Menengok Kembali sejarah tahun Baru
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558.
Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah atau Yesus dari Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8. Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Para ahli menanggali kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM.
Beberapa tahun baru lainny didunia ini seperti:
Tahun baru Hijriyah dalam kalender Hijriyah dirayakan setiap tanggal 1 Muharam.
Dalam kalender Bahai, tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.
Rosh hasanah adalah perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum tanggal 5 September pada kalender Gregorian.
Tahun baru Tiongkok atau Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari).
Tahun baru Thailand dirayakan mulai tanggal 13 April hingga 15 April dengan upacara penyiraman air. Tahun baru Vietnam disebut Tết Nguyên Đán, dirayakan pada hari yang sama dengan Imlek
Renungan
Kebiasaan orang awam dikala tiba tahun baru, seolah menjadi symbol perubahan yang ditandai dengan kebebasan, kebebasan dalam pergaulan, berexpresi. Kapan kita akan sadar terhadap semua yang telah kita perbuat, marilah kita bersama-sama kita memulai aktifitas pada tahun baru denga memperbanyak kegiatan positif yang mempunyai nilai manfaat bagi diri sendiri untuk sesame dan alam. berikan yang terbaik untuk semua tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa berbuat baik untuk semua, semoga kehadiran tahun baru setiap tahunnyamembawa maslahat bagi kehidupan kita.
Bagi insane yang cerdas nurani setidaknya sadar dan berpikir kritis dengan habisnya tahun 1431 H dan tahun 2010 M, otomatis usia insan bertambah satu tahun itu bila dipahami dari hitungannya. Akan tetapi secara pasti jatah usia insan tersebut hilang satu tahun. evaluasi sederhanan seperti ini akan menimbulkan gairah dan semangat pengapdian kepad Allah SWT, jauh dari perbuatan hura-hura sebagai mana ditampilkan anak bangsa ini ketika datangnya awal tahun baru yang larut dalam kebebasan seperti bakar petasan, minum-minuman keras, keliling jalan yang ujung-ujugnya adalah mubazir, tidak pernah terpikir bahwa perbuatan itu adalah rekayasa hawa nafsu dan kegemaran syaitan.
Semoga tahun 1431 H, membawa barokah, dan tahun 1432 H, memberikan maslahah…amien!!
sayappena@yahoo.co.id
-***-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar